Rumus Inventory Turnover Ratio Adalah

Rumus Inventory Turnover Ratio Adalah

Perbaiki Kategori atau Pengelompokkan Produk Anda

Kategorikan barang-barang yang ada sehingga pelanggan bisa lebih mudah mencarinya. Jika penataan barang membingungkan tentunya ini akan mempengaruhi penjualan.

Hal ini perlu diperhatikan karena jika customer bingung untuk membeli sebuah produk maka akan malas untuk kembali ke toko tersebut. berlaku untuk toko offline maupun online.

Buatlah pelanggan atau customer bisa menemukan barang yang dibutuhkan dengan mudah. Berikan detail yang baik pada tempat meletakkan barang.

Berbisnis memang tidak mudah dan butuh banyak pengetahuan serta ilmu yang harus diterapkan agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Menjadi pebisnis harus tekun dan rajin. Menambah pengetahuan seputar bisnis yang digeluti serta mengupdate terus pengetahuan umum sekitar sangat diperlukan.

Baca juga: Cara Otomatis Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi

Menggali informasi rumus inventory turnover adalah salah satu bentuk dari usaha pebisnis untuk bisa mengelola usaha dengan baik.

Sebab bisnis tidak jauh-jauh dari masalah pengaturan keuangan yang baik dan benar, agar bisa tercapai hal tersebut maka perlu banyak belajar dan menggali informasi seputar dunia keuangan.

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan proses pembukuan pada bisnis, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap, mudah digunakan, dan bisa digunakan kapan saja, dimana saja seperti Accurate Online.

Accurate Online merupakan software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap dan telah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis.

Anda dapat mengitung semua rasio keuangan dan persediaan dengan mudah menggunakan Accurate Online.

Jadi tunggu apalagi? Gunakanlah Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :

Rumus Receivable Turnover Ratio

Bagaimana jika nilai turnover ratio semakin tinggi?

Jika inventory turnover semakin tinggi, ini dapat menunjukkan beberapa hal positif bagi perusahaan:

1. Efisiensi Operasional

Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat.

Hal ini dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.

2. Pengelolaan Persediaan yang Baik

Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien.

Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.

3. Kesehatan Keuangan

Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memiliki beberapa implikasi negatif, seperti:

1. Risiko Kehilangan Penjualan

Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi, ini bisa berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.

2. Kehilangan Kesempatan

Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya.

Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Evaluasi Kebijakan Pengembalian dan Retur

Kebijakan pengembalian yang efektif dapat menghindari penumpukan persediaan karena barang yang dikembalikan. Evaluasi dan sesuaikan kebijakan pengembalian Anda untuk meminimalkan dampak negatif terhadap rasio perputaran persediaan.

Indikator Kesehatan Finansial

ITR merupakan indikator kesehatan finansial perusahaan. Rasio yang meningkat dapat menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya dengan baik.

Implementasi Just-In-Time (JIT)

Pertimbangkan menerapkan sistem Just-In-Time untuk meminimalkan stok yang dipegang dan memastikan bahwa persediaan tiba tepat waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Evaluasi Kinerja Industri

Perbandingan ITR perusahaan dengan rata-rata industri memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan berkinerja dibandingkan dengan pesaingnya.

Tips Mengoptimalkan Inventory Turnover Ratio

Untuk meningkatkan inventory turnover ratio, perusahaan dapat mengadopsi beberapa langkah berikut:

Apa Itu Inventory Turnover?

Inventory turnover adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa sering perusahaan menjual dan mengganti persediaan dengan membandingkan harga pokok penjualan (HPP) dengan rata-rata persediaan dalam periode tertentu.

Rasio itu mengacu pada jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual persediaan. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi jumlah hari dalam periode tersebut dengan rasio perputaran persediaan.

Rumus atau cara menghitung inventory turnover ratio adalah:

Inventory Turnover = Harga pokok penjualan (HPP) / Nilai rata-rata persediaan1

Dengan menghitung inventory turnover, perusahaan dapat mengevaluasi seberapa cepat persediaan berputar dan berapa kali persediaan dijual dan digantikan dalam satu periode waktu.

Jika hasilnya rendah, rasio itu menunjukkan bahwa persediaan berputar lambat dan perusahaan mungkin memiliki persediaan yang terlalu besar atau tidak efisien dalam manajemen persediaan.

Sebaliknya, rasio yang tinggi menunjukkan persediaan berputar dengan cepat. Secara umum, rasio inventory turnover yang baik adalah rasio yang tinggi. Namun, rasio yang sangat tinggi juga dapat menunjukkan risiko kekurangan persediaan.

How to use inventory turnover ratio

Now that you’ve figured out your ITR, let’s look at how to use it in your retail or ecommerce store.

When demand forecasting, you making predictions about future sales based on past sales data that are both qualitative and quantitative. Knowing how well you did in historical sales through each quarter makes it easier to plan for the next one and not get stuck with unsold goods.

Demand forecasting also helps with figuring out tasks like weighing the pros and cons of opening another store, inventory control, or planning for holiday sales, where you’ll need to order ahead for additional inventory.

Say you sell car parts and your historical inventory turnover ratio points to sales picking up the second quarter of the year. That gives you foresight into the amount of inventory you need to order months ahead of time to be ready for strong sales.

Indikator Inventory Turnover Ratio yang Baik

Secara umum, semakin tinggi angka rasio, semakin baik, karena itu seringkali menunjukkan penjualan yang kuat. Rasio yang lebih rendah dapat menunjukkan penjualan yang lemah dan/atau permintaan pasar yang menurun untuk barang-barang tersebut.

Namun, ada pengecualian untuk aturan ini. Sebagai contoh, barang-barang mewah cenderung memiliki perputaran persediaan yang rendah. Seorang petani tidak perlu membeli traktor baru setiap tahun, dan kebanyakan orang tidak membeli perhiasan desainer secara impulsif.

Namun, rasio yang terlalu tinggi dapat menjadi kontraproduktif. Ini mungkin berarti perusahaan Anda tidak membeli persediaan yang cukup untuk mendukung tingkat penjualan. Atau, Anda mungkin tidak meraih sebanyak mungkin keuntungan yang bisa Anda dapatkan dan lihat apakah menaikkan harga dapat menstabilkan rasio sambil juga meningkatkan margin unit Anda.